Raden Ayu Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun)
Kartini merupakan sosok inspirasi bagi wanita. Perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak wanita. Kala itu wanita masih sangat dibatasi, mereka tidak diijinkan memperoleh pendidikan yang tinggi, diperlakukan berbeda dengan kaum pria, bahkan mereka tidak berhak menentukan jodohnya sendiri. Kartini yang seorang anak Bupati saja hanya diperkenankan tamat SD. Hatinya berontak, apalagi Kartini muda sangat gemar membaca buku-buku mengenai kemajuan wanita karya tokoh-tokoh pejuang wanita di Eropa. Sehingga Kartini berpikir, bagaimana memajukan kaum wanita di negaranya. Jalan yang terbaik adalah memberikan pendidikan kepada kaum wanita. Sehingga perjuangan Kartini bisa kita rasakan sampai saat ini. Hak-hak wanita setara dengan kaum pria, baik hak dalam pendidikan, pekerjaan, dsb.
Pandemik Covid-19 ini memang menjadi masalah dunia. Bahkan dampaknya berimbas hampir ke semua aspek. Meski demikian, Kabupaten Rembang tak redup semangat dalam rangka menyambut Hari Kartini. Diantaranya adalah Lomba Puisi. Dan Putra-Putri warga Desa Tuyuhan pun ikut berpartisipasi dalam Lomba tersebut.
Yokk bantu like puisi buah karya Nailal Fauziyah dengan judul puisi " Terpasung Bukan Berarti Mati " dalam rangka Gema Kartini 2020
Buruan tap link nya https://www.instagram.com/p/B_bYaNPjm_k/?igshid=14yw3w8pyr539
Kompetitor yang masih satu Desa adalah
Yokk bantu like puisi buah karya Dwiky Alfian dengan judul puisi " Lilin Pembuktian " dalam rangka Gema Kartini 2020
Buruan tap link nya https://www.instagram.com/p/B_bUlYxDTdJ/?igshid=128pmj9uus78z
Kita semua meyakini bahwa "Habis Gelap terbitlah Terang" begitu salah satu Karya R.A. Kartini. Tetap semangat, jangan putus asa, dan terus ikhtiar semoga Pandemik Covid-19 segera berakhir.
Walau #dirumahaja bisa tetap berkarya merangkai kata menjadi bait indah pelembut jiwa.
#KartiniCup2020
#LombaCiptaPuisi
by : Abidcombo