Rabu, 02 Desember 2020 Kegiatan Rakor dan Analisa Evaluasi Laporan KPM Tahun 2020 telah dilaksanakan di Balai Desa Tuyuhan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana masalah stunting dan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menanggulanginya.

Bapak Nurul Falah, selaku Koordinator Rumah Desa Sehat (RDS) membuka acara tersebut dengan bacaan ummul Qur'an dengan harapan mendapat kelancaran dan ridho oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Bapak Zaenal Abidin (Sekretaris Desa) menyampaikan bahwa stunting merupakan masalah nasional dan menjadi prioritas utama, sehingga Pemerintah Desa berupaya mengatasinya dengan memberikan PMT maupun tindak lanjut lainnya seperti dengan membentuk KPM yang bertugas mendata stunting melalui posyandu. Posyandu juga sudah mendapat alat pengukur bayi sehingga data lebih akurat. Dengan data yang akurat tentu dalam penanggulangan terhadap bayi yang dianggap stunting (merah), ataupun gizi buruk (kuning) lebih maksimal.

Ibu Ita, sapaan akrab beliau selaku Bidan Desa, menyampaikan bahwa data terbaru di Desa Tuyuhan terjadi 4 kasus Gizi Kurang (usia 0-2 tahun). Dalam pencegahan stunting dimulai saat ibu hamil dengan mensosialisasi bumil yang "kek" untuk lebih menjaga asupan makanannya agar perkembangan janinnya tetap sehat dan normal. Bumil yang "kek"  belum tentu anaknya stunting dan bumil yang normal pun bisa dimungkinkan anaknya lahir dengan kondisi berat badan dibawah 2,5 kg. Normalnya anak laki-laki tinggi minimal 48 cm dan perempuan minimal 47 cm. Kader diharapkan tidak bosan-bosan menyampaikan edukasi terkait stunting.